Powered By Blogger

6 Jan 2011

Sebagian Warga Jerman dan Prancis Anggap Islam Ancaman

Mayoritas responden menilai pengaruh dan visibilitas Islam di kedua negara dinilai terlalu besar

Sedikitnya 40% dari mereka yang disurvei di Prancis dan Jerman melihat Islam sebagai ancaman terhadap identitas kebangsaan mereka. Demikian menurut hasil sebuah survei yang dipublikasikan koran Prancis Le Monde, Selasa lalu (4/1).

Survei yang dilakukan oleh IFOP mendapati, sebanyak 42% responden Prancis menganggap Muslim sebagai ancaman. Hanya 22% responden melihat kepercayaan yang dianut Muslim sebagai faktor yang memperkaya budaya negara mereka.

Hal serupa terlihat dari responden Jerman, di mana 40% memandang Muslim sebagai ancaman dan 24% menilainya sebagai faktor pengaya budaya.

Sebagian besar responden menilai kelompok Muslim gagal melakukan integrasi ke dalam komunitas negara mereka. Responden Jerman yang berpendapat Muslim sama sekali tidak berintegrasi mencapai 86%, sementara responden Prancis 75%.

Pengaruh dan visibilitas Islam di dalam masyarakat Jerman dan Prancis pun dinilai "terlalu besar". Menurut 60% responden di kedua negara, penyebab gagalnya Muslim berintegrasi adalah karena mereka "menolak" untuk melebur ke dalam masyarakat.

Prancis menjadi negara dengan komunitas Muslim terbesar di Eropa. Sekitar 6 juta Muslim tinggal di sana, yang sebagian besar berasal dari wilaya bekas jajahan Prancis di Arfika. Prancis adalah negara Eropa pertama yang memberlakukan larangan cadar di tempat umum.

Jerman kedatangan pekerja migran Muslim dalam jumlah yang cukup besar, kebanyakan asal Turki, khususnya sejak tahun 1960-an ke depan. Pemerintah federal Jerman memperkirakan jumlah Muslim yang ada di negaranya mencapai 4,3 juta.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger