Powered By Blogger

31 Okt 2010

Sembilan Bulan Kayuh Sepeda untuk Naik Haji

Ia memulai perjalanan panjang mereka pada 7 Februari 2010 melalui Botswana, Zimbabwe, Mozambique, Malawi, Tanzania, Kenya, Turki, Suriah dan Yordania sebelum mencapai Saudi
Hidayatullah.com--Mungkin dua pemuda Afrika Selatan ini terinspirasi oleh film Le Grand Voyage (2004). Film terbaik versi Venice Film Festival ini mengisahkkan perjalan darat seorang ayah dan anaknya untuk menunaikan ibadah haji dari Paris ke Mekkah.

Sang anak bertanya kepada ayahnya, "Mengapa Ayah tidak naik pesawat terbang saja ke Makkah?."

Sang ayah menjawab, "air laut baru akan kehilangan rasa pahitnya setelah ia menguap ke langit," jawabnya.

Ya, begitulah air laut menemui kemurniannya. Ia harus mengangkasa melewati awan. Inilah mengapa lebih baik naik haji berjalan kaki ketimbang naik kuda. Lebih baik naik kuda ketimbang naik mobil. Lebih baik naik mobil ketimbang naik perahu. Lebih baik naik perahu ketimbang naik pesawat terbang. Begitu kira-kira penjelasan sang ayah kepada anaknya.

Nah, mirip cerita dalam film itu, dua orang pemuda asal Cape Town ini telah mengayuh sepeda dalam perjalanan dari kampung halaman ke Arab Saudi untuk menunaikan rukun Islam ke lima tahun ini.

Nathim Cairncross, 28, dan Imtiyaz Ahmad Haron, 25, menceritakan sebagian pengalaman dan niat "gila" mereka pada Arab News Rabu (27/10) di Tabuk, daerah perbatasan Arab Saudi Syiria. Mereka mengaku sangat bahagia karena impian mereka untuk melaksanakan haji tahun ini sebentar lagi bisa
terwujud.

"Mengayuh perjalanan ke Kerajaan Saudi dari Cape Town adalah pengalaman yang melelahkan. Kami ingin melakukan perjalanan dengan cara ini sehingga kami siap untuk mengalami kerasnya melakukan ibadah haji yang adalah ibadah fisik, "kata Cairncross, yang berprofesi sebagai kontraktor perencana tata kota.

Ketika ditanya mengapa mereka memilih naik sepeda, Cairncross berujar, "Ini memberi kami banyak kesempatan bertemu dan berinteraksi dengan orang yang berbeda di berbagai negara. Selain itu, kami juga bisa berdakwah dimanapun kami mau di tempat-tempat persinggahan kami."

Pantas saja kedua pemuda ini bisa berdakwah. Pasalnya baik Cairncross dan Haron adalah mahasiswa hukum Islam dan telah mempelajari Syariah. "Saya bergabung dengan sebuah universitas dan menyelesaikan kursus dalam perencanaan kota dan saya bekerja di bidang konstruksi," kata Cairncross.
Sementara Imtiyaz Ahmad Haron adalah juga Sarjana Ekonomi.

Keduanya memulai perjalanan panjang mereka pada 7 Februari 2010. Mereka menggoes sepeda mereka melalui Botswana, Zimbabwe, Mozambique, Malawi, Tanzania, Kenya, Turki, Suriah dan Yordania sebelum mencapai perbatasan Saudi.

Total negara yang dilewati adalah sembilan negara dalam sembilan bulan perjalanan. "Pemeliharaan sepeda hanya mengganti ban sepeda yang bocor,memompa dan memperbaiki pedal rantai dari waktu ke waktu," kata Cairncross.

Tentu ini merupakan perjalanan yang sama sekali baru, apalagi ini adalah pengalaman haji pertama mereka. "Kami bisa saja datang dengan pesawat, tapi kami sudah niat melakukan perjalanan berbeda, jadi kami memilih untuk menggunakan sepeda kami, dan bersepeda adalah sesuatu yang kami sukai,"
ujar Cairncross menambahkan.

Sebagai musafir, keduanya mengayuh pedal sepeda sekitar 80 hingga 100 kilometer per hari dan beristirahat di mesjid atau tenda setelah senja dan berangkat lagi setelah subuh. "Kami beruntung orang-orang sangat kooperatif dan sopan. Pada setiap tempat yang kami melewati, mereka menyambut kami dan senang mengetahui bahwa kami melakukan perjalanan untuk haji," ujar Cairncross.

Dalam hal makan mereka berdua juga kerap mendapatkan makanan gratis. Mereka sering mendapatkan tawaran makan bersama. Yang mengharukan, dengan anggaran yang minim, kedua pemuda Afrika Selatan ini juga sering mendapatkan bantuan sumbangan uang dari orang-orang yang bertemu mereka.

Ditanya tentang kendala keduanya menjawab bahasa. "Khusus memasuki jazirah Arab melalui Suriah dan Yordania kami sudah persiapkan kamus praktis bahasa Arab. Berinting lagi para petugas perbatasan sangat baik ketika mengetahui kami mengayuh ribuan kilometer untuk berhaji," katanya.

Uniknya, mereka berdua berjanji akan melakukan perjalanan balik ke Cape Town melalui jalur Afrika. "Sebelumnya kami menyusuri pantai timur Afrika, selepas musim haji kami akan melalui Afrika Barat," kata Haron. [mch/Timur Arif/hidayatullah.com]


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger