Powered By Blogger

31 Jan 2010

Peringatan Hari Darwin di Amerika Serikat

E-mail Print PDF
Hari Darwin ke-200 bakal diperingati di seluruh dunia. Perayaannya dijadikan momen menyingkap wajah gelap Darwinisme


Hidayatullah.com--“Darwin Day” (Hari Darwin) yang akan diperingati pada 12 Februari 2009 nanti adalah hari ulang tahun kelahiran bapak teori evolusi Charles Darwin yang ke-200. Para pendukung teori evolusi bakal merayakannya besar-besaran di seluruh dunia.

Di sisi lain, peringatan ini digunakan oleh sebagian kalangan untuk membongkar sisi gelap teori evolusi dan evolusionis di hadapan khalayak ramai. Berbagai acara diselenggarakan demi menyadarkan masyarakat akan kekeliruan teori evolusi serta memberitahu mereka tentang adanya penindasan terhadap para intelektual dan ilmuwan yang berani meragukan atau mengungkap ketidakabsahan teori evolusi.

Nasib penentang teori evolusi

Buku yang barusan terbit dengan judul “Slaughter of the Dissidents, the Shocking Truth about Killing the Careers of Darwin Doubters” karya Dr. Jerry Bergman merupakan salah satu sarana untuk menyingkap wajah gelap teori evolusi. Sebagaimana dimaksud judulnya, buku ini memaparkan kisah nyata berbagai macam bentuk penindasan terhadap para ilmuwan dan akademisi yang berani menyatakan keraguan, ketidaksetujuan dan ketidakyakinannya terhadap teori Darwin.

Sang penulis sendiri, Dr. Jerry Bergman, telah menjadi korban perilaku dzalim itu, dan telah mendalami permasalahan ini selama 30 tahun terakhir sebelum menerbitkan bukunya. Dr. Jerry Bergman telah mengajar mata pelajaran biologi, genetika, kimia, biokimia, antropologi, geologi dan mikrobiologi selama 35 tahun di perguruan tinggi. Secara keseluruhan ia menyandang 9 gelar, semuanya di bidang sains.

Sebagaimana dipaparkan di situs resminya, www.slaughterofthedissidents.com , buku ini melengkapi apa yang tidak sempat diungkap dalam film bertopik serupa yang telah tayang sebelumnya: “Expelled: No Intelligence Allowed” , www.expelledthemovie.com . Karya Dr. Bergman ini adalah jilid pertama dari beberapa jilid yang direncanakan bakal terbit kemudian.

Di antara kisah nyata kekejaman yang dipaparkan dalam buku itu adalah yang menimpa pakar astronomi ternama, Chandra Wickramasinghe. Meskipun ia bukan pendukung penciptaan, Chandra Wickramasinghe berbicara lantang mendukung agar teori evolusi tidak diajarkan sendirian sebagai teori satu-satunya. Namun gara-gara sikapnya yang terbuka ini ia menerima ancaman pembunuhan, serta surat dan panggilan telepon mengerikan selama berbulan-bulan.

Hari Kebebasan Akademis

Center for Science and Culture at Discovery Institute adalah salah satu lembaga di AS yang gigih memperjuangkan kebebasan akademis agar teori evolusi diajarkan secara seimbang, baik penjelasan ilmiah dari pihak yang mendukung maupun yang mengungkap kelemahan teori itu. Dalam perayaan Hari Darwin, lembaga ini menggagas lomba karya video dan karya tulis yang mengangkat perkataan Charles Darwin sendiri: “A fair result can be obtained only by fully stating and balancing the facts and arguments on both sides of each question.” (Hasil yang jujur dapat diperoleh hanya dengan menyatakan dan menyeimbangkan secara lengkap fakta-fakta dan sanggahan-sanggahan di kedua sisi setiap pertanyaan.)

Sebagaimana disampaikan situs resminya, www.academicfreedomday.com , dalam perayaan Hari Darwin nanti, para siswa dan mahasiswa AS dianjurkan melakukan kampanye menentang penindasan yang membungkam kebebasan berbicara secara adil mengenai bukti-bukti yang dianggap mendukung maupun membantah teori evolusi. Singkatnya, topik Hari Darwin tahun ini adalah “Academic Freedom Day!” (Hari Kebebasan Akademis). Situs www.academicfreedomday.com juga menyediakan berbagai sarana yang dapat digunakan untuk mengkampanyekan Hari Kebebasan Akademis itu seperti film, kaos, presentasi, logo dan alamat-alamat tokoh dan organisasi terkait.

Berhadiah 100.000 Lira Turki

Selain AS, Turki juga menyelenggarakan lomba serupa dengan topik“Mengapa Teori Evolusi Tidak Absah Secara Ilmiah”. Pemenang pertama lomba ini akan mendapat hadiah uang senilai 100.000 Lira Turki, atau sekitar 700 juta rupiah (kurs per 1 Januari 2009).

Sebagaimana dijelaskan secara rinci di www.harunyahya.com , lomba ini diadakan oleh Science Research Foundation (SRF) ini, di mana Harun Yahya menjabat sebagai presiden kehormatan. Dalam wawancaranya dengan media kondang Jerman Der Spiegel beberapa waktu lalu Harun Yahya berpendapat bahwa 2009 adalah tahun keruntuhan Darwinisme. [wwn/www.hidayatullah.com]


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger