Powered By Blogger

7 Jan 2011

Harga Emas Merosot, Pembeli Dinar Stabil

Penurunan harga emas dipembukaan tahun hal yang biasa

Harga emas di pasar internasional pekan ini terus terjadi penurunan. Kondisi itu memicu harga jual di Jakarta ikut penyesuaian. Di dalam negeri, berdasarkan situs logammulia.com yang dikelola PT Aneka Tambang Tbk, harga jual logam mulia di pasar spot pada Kamis, 6 Januari 2011, mencapai Rp 403 ribu per gram, sedangkan harga beli Rp 387 ribu per gram.

Bila dibandingkan Selasa pekan ini, yang berada di level Rp 413 ribu per gram, harga emas di logammulia.com sudah terkoreksi sebesar Rp10 ribu per gram. Berdasarkan data di situs itu, harga terendah emas pada Desember 2010 adalah Rp 404 ribu per gram.

Penurunan harga emas ini juga membuat nilai dinar (mata uang emas) terjadi penurunan. “Nilai penurunannya tidak terlalu jauh. Kisaran penurunannya hingga 9000 rupiah,” kata Zaim Saidi, Direktur Wakala Induk Nusantara (WIN).

Menurut Zaim, penurunan tersebut masih tergolong stabil. Harga dinar memang kerap turun naik. Apalagi, jelas Zaim, saat ini merupakan awal tahun 2011 yang memang pada momen ini biasanya harga emas berfluktuaktif sangat cepat.

“Ini namanya efek Januari. Setiap pembukaan tahun banyak orang yang beramai-ramai melakukan investasi,” papar Zaim kepada Hidayatullah.com, Jum’at (7/1).

Penurunan harga emas ini, tambah Zaim, membuat banyak orang yang berburu emas untuk investasi jangka panjang. ”Dengan harga yang sedikit murah ini mereka akan membeli emas sebanyak-banyaknya. Nanti bila harga emas kembali naik mereka akan menjualnya,” jelasnya.

Jelas, kata Zaim, fenomena ini merupakan praktek ribawi. Karena, dalam zaman Rasulullah emas (dinar) digunakan hanya untuk alat jual beli. ”Emas atau dinar digunakan hanya untuk alat jual-beli, titik. Bila ada orang yang beli emas hanya untuk investasi jelas itu praktek riba,” tandasnya.

Zaim mengaku fenomena membeli emas besar-besaran ini tak membuat wakala (penyedia dinar) yang ia pimpinnya kebanjiran pembeli. ”Biasa saja, stabil. Mereka yang membeli dinar di wakala kami memang digunakan untuk membelanjakan kembali barang atau jasa,” demikian Zaim.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger