Powered By Blogger

13 Des 2010

71 Tokoh Tolak Usulan Pebisnis Wanita Saudi

Seruan para pebisnis wanita agar disertakannya wanita sebagai pejabat dalam bidang hukum dan fatwa serta anggota dewan permusyawaratan lokal, dinilai para tokoh sebagai pemberontakan

Sejumlah ulama, akademisi, pebisnis serta pengacara Muslim Saudi melakukan penolakan terhadap himbuauan Forum Khadijah binti Khuwailid, yang diikuti oleh para pebisnis wanita Saudi. Dimana dalam pertemuan yang diselenggarakan di Jeddah beberapa waktu yang lalu, yang bertajuk “Realita Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan Nasional” ini, mereka mengusulkan agar wanita memperoleh peluang menduduki jebatan penting di pemerintahan dan keagamaan, sebagaimana dilansir alqassimnews.com (13/12).

71 tokoh dari berbagai profesi itu menilai bahwa forum tersebut terang-terang melakukan pemberontakan terhadap hukum syariat, lembaga fatwa dan negara serta para ulama mu’tabar. Dimana, hal yang menonjol menurut mereka, dari seruan yang dihasilkan forum tersebut adalah usulan agar memasukkan wanita sebagai pejabat dalam bidang hukum dan fatwa serta anggota dewan permusyawaratan lokal. Mereka juga menuntut agar wanita dimungkinkan menjabat sebagai menteri. Demikian pula, mereka menginginkan didirikannya sebuah channel televisi yang khusus membahas persoalan wanita, dengan nama channel Khadijah.

Bertolak dari seruan-seruan di atas, sejumlah ulama, pebisnis, pengacara dan akademisi menilai bahwa forum ini bukan hanya berusaha melakukan program baratisasi, namun melakukan pemberontakan terhadap Saudi. Mereka juga menyeru kepada penguasa untuk menghantikan “fitnah” tersebut, serta memberi kelonggaran bagi para da`i dan ulama untuk untuk melakukan langkah-langkah perbaikan.

Pernyataan para tokoh ini juga menyerukan kepada penguasa agar mengevaluasi kesepakatan-kesepakatan dengan pihak internasional, yang bisa merendahkan kemandirian bangsa dalam syariat, akhlak serta perpolitikan. Kepada para ulama dan dai serta para khatib para tokoh ini menyeru agar mereka mengambil peran dalam menjelaskan kebenaran serta selalu mengingatkan penguasa.

Disamping pebisnis dan pengacara, mantan dekan dan dosen aktif di beberapa universitas Islam di Saudi merupakan mayoritas tokoh yang ikut menandatangai pernyataan penolakan ini.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger