Powered By Blogger

13 Des 2010

Naikkan Cukai 5%, Menkeu Setengah Hati Kurangi Konsumsi Rokok

Untuk mengurangi rokok pada warganya Thailand naikkan cukai 75%, Mesir 40%

Pemerintah menaikkan tarif cukai rokok 5% per batang di 2011. Pemerintah mengaku ingin secara perlahan mengurangi ketergantungan generasi muda terhadap rokok.

Pernyataan pemerintah menaikan cukai agar generasi muda menghindari rokok agaknya masih setengah hati. Hal ini karena nilai kenaikannya masih terlalu kecil, dibanding upaya pemerintah Thailand mengurangi rokok pada warganya dengan menaikkan cukai 75%. Mesir menaikan cukai sebesar 40%.

Apalagi Menteri Keuangan Agus Martowardojo terhadap kenaikan cukai itu sebenarnya lebih berorientasi pada kenaikan penerimaan negara. Ia menyatakan, penerimaan negara sebenarnya bisa digenjot melalui kenaikan cukai rokok dibandingkan dengan melakukan penghematan BBM bersubsidi.

"Betul, tahun lalu kita bisa dapat Rp 50 triliun. Tahun ini bisa Rp 60 triliun dan akan kita tingkatkan lagi," ujarnya, menanggapi pertanyaan anggota Komisi VII dari F-PDIP Dewi Aryani Hilman yang merekomendasikan pengoptimalan cukai rokok karena hasilnya akan lebih besar dibandingkan penghematan BBM di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (13/12).

Dalam rapat dengan Komisi VII DPR RI, Agus menegaskan kenaikan cukai tersebut tidak bisa serta-merta dilakukan. Pasalnya, hal tersebut menyangkut banyaknya tenaga kerja yang bergantung hidupnya pada industri ini.

"Peningkatan Rp 10 triliun bisa kita lakukan karena industri rokok menimbulkan bahaya bagi manusia, tetapi industri kebetulan bukan hanya menyumbangkan Rp 60 triliun, tetapi jumlah pabrik yang ada, 1992 pabrik, baik golongan I, II, III, dengan 5-6 juta tenaga kerja yang diserap dari industri ini," ujarnya.

Untuk itu, terkait kebijakan kenaikan cukai, Agus menyatakan perlunya kehati-hatian agar tidak merugikan pihak industri dan tenaga kerja, tetapi juga tidak membahayakan generasi muda.
"Kita akan hati-hati supaya tidak jadi sinyal menginginkan generasi muda menikmati produk yang terkait dengan tembakau," tandasnya.

Hanya Propaganda

Sebelumnya Wakil Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, pemahaman bahwa industri tembakau baik untuk ekonomi merupakan propaganda yang dibuat oleh perusahaan rokok.

"Pengertian industri tembakau, meski buruk untuk kesehatan, tetapi baik untuk ekonomi negara, merupakan propaganda yang dibuat oleh perusahaan rokok," kata Direktur Tobacco Free Initiative WHO, Dr. Douglas Bettcher, saat diskusi dengan media mengenai bahaya rokok di kantor perwakilan WHO di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dalam Forum Ekonomi Dunia di Jenewa, menurut dia, disepakati ada delapan penyakit tidak menular yang bisa menambah beban negara dan lebih beresiko daripada penyakit menular. Enam dari delapan penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian di dunia diakibatkan oleh konsumsi tembakau.

Ia juga menjelaskan kerugian yang diakibatkan oleh rokok mencapai 1,2 miliar dolar AS, sekitar 5-7 kali lebih banyak dibanding keuntungan pemerintah dari cukai produk tembakau tersebut, sehingga jelas lebih merugikan.

Menurut warga negara Kanada itu, ada beberapa bukti bahwa kebijakan menaikkan pajak telah menurunkan angka perokok.

"Thailand memberlakukan cukai sampai 75 persen dari harga rokok dan sukses mengurangi angka perokok serta menaikkan pendapatan negara," kata Bettcher.

Mesir, lanjutnya, menaikkan cukai rokok sampai 40 persen dan menggunakan penerimaan dari pajak itu untuk mendanai layanan kesehatan bebas biaya.

"Di Indonesia, masyarakatnya permisif dan tidak ada batasan pada iklan di media dan sponsor pada acara atau kegiatan anak muda, seperti musik dan acara olah raga," katanya

WHO mengakui, program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang dilakukan kalangan swasta, tetapi tidak mengakui kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tembakau, kata Bettcher.

"Perusahaan tersebut pada dasarnya membunuh setengah dari konsumennya, jadi tidak bisa dibilang sebagai bertanggung jawab secara sosial," kata Bettcher.

Ia menjelaskan, sekitar 10-15 persen kematian di Indonesia berkaitan dengan rokok.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger