Powered By Blogger

17 Des 2010

Gara-gara Rambut, Hampir Dibui di Saudi

Nah, bagi calon jamaah haji, atau yang mau datang ke Saudi, mulailah tidak bertindak aneh-aneh, utamanya yang berbau syirik

Ini peringatan bagi semua warga Indonesia yang akan pergi ke negeri orang. Sebelum berangkat, sebaiknya pelajarilah budaya dan adat-itiadat setempat, termasuk apa-apa yang dilarang di Negara itu. Jika tidak, malapetaka akan datang.

Contohnya adalah Supriatna Mat Suhri (44), pria kelahiran Jawa Barat ini tak kuasa meneteskan air mata di kantor Staf Teknis Urusan Haji (TUH) Jeddah, Rabu (15/12) sore. Berkali-kali dia melafazkan tahmid dan berucap syukur saat ditemui tim Media Center Haji (MCH) Jeddah. Supriatna memang begitu bersyukur, karena atas bantuan pegawai Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Jeddah, dia akhirnya terlepas dari jeratan hukum berat di Arab Saudi.

Supriatna bisa bernapas lega setelah sepuluh hari lamanya hatinya campur aduk tak karuan berada di tangan polisi Saudi.

Ceritanya sepele saja. Kasus ini berawal dari kiriman amplop cokelat berisi rambut dan beberapa foto dari Tanah Air. Kala itu, Senin (6/12), sebagai ketua rombongan dari PT Sahabat Karimah, dia memimpin kepulangan 46 jamaahnya. Namun saat masuk gate, tiba-tiba petugas Bea dan Cukai bandara menghampirinya. Tanpa banyak pembicaraan, petugas tersebut langsung mengambil paspor dan menginterogasinya. Petugas menunjukkan bukti amplop cokelat atas nama dirinya berisi beberapa ikat rambut perempuan dan foto seseorang untuk menguatkan dugaan praktik sihir tersebut.

"Saya tak bisa berbuat banyak karena memang amplop itu dikirim atas nama saya," ujar Supriatna.

Dengan bukti itu, polisi Saudi akhirnya mengambil paspornya dan menahannya. Sementara, 46 jamaah bawaannya sudah pulang ke Indonesia.

Polisi membawa bukti, beberapa ikat rambut, amplop itu juga berisi 150 foto berikut tulisan pesan dan doa-doa. Kiriman rambut, tulisan dan gambar-gambar inilah menjadi bukti kuat petugas menuduh laki-laki kelahiran Ciamis ini berlaku syirik.

Sekedar catatan, di Saudi, perbuatan syirik adalah sebuah pelanggaran akidah dan termasuk salah satu dari sepuluh kriminal berat.

Supriatna teringat bahwa amplop cokelat bermasalah itu berasal dari rekan kerjanya di PT Sahabat Karimah Jakarta. Awalnya dia sudah berupaya menolak rencana kiriman itu. Namun karena rekannya dipaksa pimpinan PT Sahabat Karimah, yakni Susilo Wibowo, amplop itu akhirnya tetap dikirimkan.

"Saya tidak tahu ternyata dialamatkan ke saya padahal sudah saya minta langsung ke bos," ceritanya.

Beruntung, setelah dilakukan lobi yang melelahkan selama enam hari, petugas KJRI Jeddah berhasil membebaskannya dari jeratan hukum itu.

"Saya kapok, tak mau lagi gabung PT Sahabat, apalagi setelah bos tak bisa dikontak sama sekali," tegasnya. Dia pun meminta jamaah jangan membawa barang-barang yang berbau mistis. Meski di Indonesia dianggap sepele, namun hal tersebut masalah besar di Saudi.

Rahmatullah, staf KJRI Jeddah mengaku, karena tuduhan kesalahan Supriatna termasuk sangat berat di Saudi, maka proses lobi pun juga harus dilakukan berkali-kali. Selain dalih amplop itu bukan miliknya, lobi juga dilakukan dengan pendekatan budaya.

"Kita juga katakan, Pak Supriatna ini jamaah haji yang tak tahu ada kiriman," jelas dia. Setelah disepakati ada investigasi ulang, akhirnya Supriatna hanya dikenakan kesalahan membawa lima foto dari total 150 foto kiriman. Soal denda, sebelum ada investigasi ulang dia (Supriatna) diminta membayar di bank sekitar 1.500 riyal.

Wakil Ketua Panita Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid meminta kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat Indonesia yang akan menunaikan haji atau ke Saudi. Praktik-praktik yang menuju kemusyrikan, tandasnya, sangat dilarang dan pelakunya diganjar hukuman sangat berat.

"Sebelumnya ada mahasiswa Indonesia yang ditahan dua hari karena membawa sabuk berisi rajah," ujarnya. Nah, bagi calon jamaah haji, atau yang mau datang ke Saudi, mulailah tidak bertindak aneh-aneh, utamanya yang berbau syirik.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger